Lombok Barat, NTB – Upaya menjaga stabilitas harga komoditas pangan, khususnya harga jagung, terus dilakukan oleh aparat keamanan bersama instansi terkait di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada hari Selasa, 09 Desember 2025, Kepolisian Sektor (Polsek) Lembar, Polres Lombok Barat, turun tangan langsung memfasilitasi pendistribusian jagung hasil panen petani lokal ke Gudang Bulog di Kota Mataram. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian harga yang menguntungkan bagi petani.
Pendistribusian jagung sebanyak 1.750 kilogram (kg) ini berasal dari Kelompok Tani (Poktan) Karang Anyar, Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar. Kegiatan yang dimulai pada pukul 15.00 WITA tersebut merupakan bentuk sinergi antara Polri dan petani dalam mengamankan rantai pasok dan pemasaran hasil pertanian.
Jagung Petani Desa Jembatan Kembar Masuk Gudang Bulog
Proses pendistribusian dimulai sekitar pukul 14.30 WITA, di mana Ps. Kanit Binmas Polsek Lembar turut mendampingi salah satu anggota Poktan, Bapak I Nengah Parwatha, untuk membawa jagung menuju Gudang Bulog Dasan Cermen, Kota Mataram. Jagung tersebut diangkut menggunakan kendaraan mobil pick up Suzuki Colt T 120 SS dengan nomor polisi DR 8287 DD.
Secara spesifik, jumlah total jagung yang berhasil didistribusikan oleh Polsek Lembar, dengan menggerakkan anggota Poktan Karang Anyar, mencapai 25 karung. Setiap karung memiliki berat 70 kg, sehingga total keseluruhan mencapai 1.750 kg. Faktor penting dalam penentuan kualitas dan harga adalah kadar air jagung yang tercatat hanya 12,7%, menunjukkan kualitas panen yang optimal.
Kepastian Harga Jagung di Tingkat Petani: Dibayar Tunai oleh Bulog
Kehadiran Bulog sebagai pembeli dengan harga acuan pemerintah menjadi angin segar bagi petani. Dalam transaksi kali ini, pihak Bulog menetapkan harga jagung sebesar Rp 6.400,- per kilogram. Angka ini dinilai cukup stabil dan menguntungkan.
Hal yang paling krusial bagi petani adalah proses pembayaran yang cepat dan transparan. Bulog memastikan pembayaran dilakukan secara langsung melalui transfer ke rekening BRI milik pemilik jagung. Metode pembayaran ini memotong potensi kerugian akibat perantara dan memberikan kepastian finansial segera bagi petani.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kami di Kepolisian untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” ujar Kapolsek Lembar, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., dalam keterangan persnya.
Ipda Joko Rudiantoro menekankan pentingnya peran aparat dalam memfasilitasi proses ini. “Kami memastikan pendistribusian berjalan lancar, dari lahan petani hingga ke gudang Bulog. Selain itu, kami juga berupaya agar petani mendapatkan harga jagung terbaik yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.400 per kilogram dengan pembayaran yang langsung masuk ke rekening mereka. Ini penting agar semangat bertani tetap terjaga,” tambahnya.
Dampak Positif pada Stabilitas Ekonomi Lokal
Pendampingan dan fasilitasi dari aparat kepolisian ini tidak hanya sebatas pengangkutan, tetapi juga mencakup pengawasan proses timbang dan penentuan kualitas. Hal ini dilakukan untuk menghindari praktik curang dan memastikan bahwa standar mutu Bulog terpenuhi.
Dengan masuknya jagung ke Bulog, stok pangan nasional di wilayah NTB menjadi lebih terjamin. Selain itu, langkah ini secara langsung membantu menstabilkan harga jagung di pasaran lokal. Ketika hasil panen petani terserap dengan harga yang layak, siklus ekonomi di pedesaan akan bergerak positif. Petani mendapatkan modal kembali untuk musim tanam berikutnya, dan ketersediaan jagung sebagai komoditas penting untuk pakan ternak dan konsumsi pun terjaga.
Kegiatan pendistribusian jagung ini berlangsung dengan aman dan kondusif, dan secara resmi berakhir pada pukul 16.30 WITA. Polsek Lembar berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Poktan dan Bulog guna mendukung program pemerintah dalam pengadaan dan stabilisasi harga komoditas pangan strategis.













